Tugas Kewirausahaan

Nama : Kris Dian Prabowo
Kelas : 2DC01
Tugas Softskill Kewirausahaan

Kewirausahaan


Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. 

Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Pengertian Kewirausahaan Menurut para Ahli
Menurut Robin (1996)
 
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memerhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.

Menurut Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK)
 
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

1. CIRI DAN CARA WIRAUSAHA 
 
1. Ciri dan Cara Wirausaha Tangguh
a. Berfikir dan bertindak strategic serta adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko yang agak beasr dan dalam mengatasi berbagai masalah. 
b. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan ( Penerapan Falsafah Teknik FQC ).
c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan  dan kelemahan perusahaan ( dan pengusahanya ) serta meningkatkan kemampuan dengan system pengendalian intern.
d. Selalu berusaha meningatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi semangat kerja serta pemupukan permodalan.
2. Ciri dan Cara Wirausaha Unggul
a. Berani mengambil risiko serta mampu memperhiungkan dan berusaha menghindarinya.
b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik , pemasok, tenaga kerja, masyrakat, bangsa dan Negara.
c. Antisipasi terhadap perubahan akomodatif terhadap lingkungan.
d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui investasi baru diberbagai bidang. 

2. FUNGSI WIRAUSAHA 

Dimuka telah disebutkan bahwa salah satu fungsi pokok wirausaha adalah membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil risiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan, bidang usaha dan pasar yang akan dilayani, skala usaha dan permodalannya dan tentang criteria pegawai/karyawan dan cara memotivasi dan mengandalikannya. Fungsi pokok yang lazim adalah mencari dan menciptakan berbagai cara baru, terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input, serta mengolahnya menjadi barang dan jasa yang menarik dan memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan langganan dan sekaligus memperoleh keuntungan.

Termasuk dalam fungsi yang kedua ini adalah mengenali lingkungan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha serta untuk mengendalikan lingkungan kearah yang menguntungkan bagi perusahaan. Dilihat dari sudut kepentingan masyarakat, bangsa dan pionir-pionir pengembangan usaha yang menciptakan lapangan kerja,menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik, yang lebih bermanfaat serta melakukan pengembangan dan akumulasi sumber daya modal, SDM dan sarana teknologi. Jadi da disimpulkan bahwa wirausaha yang baik adalah orang yang berjuang dan beribadah untuk meningkatkan dan sekaligus memperkuat bangsa dan Negara. 

PERSYARATAN POKOK SEORANG PENGUSAHA YANG ANDAL 

1. Pandangan Umum
Pandangan umum kalangan pengusaha kecil akan menyatakan bahwa seseorang bias menjadi pengusaha yang cukup andal jika mempunyai modal yang memadai, mau bekerja keras menekuni usaha yang ditangani serta cukup mampu memperkirakan, menghitung dan membanding-bandingkan harga pokok, harga jual dan untung rugi.

Berapa besar modal yang dianggap cukup memadai, sudah barang tentu tergantung cita-cita dasar wawasan si pengusaha kecil yang menapak dari bawah dengan modal hasil tabungan keluarga bertahun-tahun,aung sejumlah Rp1.000.000,- kemungkinan besar sudah dianggap sebagai modal memadai, misalnya untuk mulai berdagang sayur mayur dilokasi kaki lima pasar-pasar. 

2. Perusahaan yang Baik dan Pengusaha yang Andal 

2.1. Perusahan yang baik
Tantangan pembangunan dewasa ini terutama adalah tatantangan kesempatan kerja atau usaha bagi penduduk yang terus meningkat. Jutaan orang atau pemuda memerlukan kerja, sementara lapangan kerja “ formal “ yang baru relative sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Ironinya sebagaian lapangan kerja yang  tidak  terisi oleh  mereka yang mencari pekerjaan karena mereka tidak memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang diminta. Sebagian terbesar angkatan kerja tersebut memang berpendidikan rendah tidak memiliki keterampilan khusus.
Seperti diketahui, bahwa pada dasarnya sebuah peruhaan sekecil apapun tidak lepas dari unsure manajemn seperti :
a. Sumber daya manusia yang baik ( Man )
b. Sumber dana yang mencukupi ( Money )
c. Peralatan dan mesin yang tepat guna ( Machine )
d. Cara kerja yang efektif ( Methods )
e. Pasar dan langganan yang setia ( Markets ) 

Karakteristik sebagai Wirausahaan
Adapun beberapa ciri-ciri atau karakteristik seorang wirausaha yang jarang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
1.      Memiliki Rasa Percaya Diri
Entah karena takut salah atau karena hal lain, masyarakat Indonesia masa kini menjadi tidak memiliki kepercayaan diri. Hal tersebut terbukti saat mereka duduk dibangku pendidikan. Saat ditanya oleh guru atau dosen, jarang diantara mereka yang berinisiatif untuk mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan sang guru. Bahkan beberapa diantara mereka lebih memilih ditunjuk daripada mengangkat tangan mereka.
2.      Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya. Dan sayangnya, masyarakat Indonesia sangat sedikit yang memiliki sikap ini. Sebagian dari mereka menganggap enteng tugas-tugas yang dibebankan padanya. Misalnya saja, bila seorang mahasiswa diberi tugas yang akan dikumpulkan sampai hari Senin, ia akan mengumpulkan tugasnya pada hari Minggu atau bahkan hari Senin.
3.      Berani Mengambil Resiko
Sebagai wirausaha yang baru, seseorang haruslah berani mengambil resiko dan  menghadapi resiko apapun terhadap langkah yang telah diambilnya.  Seseorang pernah berkata bahwa kita tidak akan pernah memulai sesuatu jika belum pernah mengalami kegagalan.
Richard Cantillon adalah orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18. Ia mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Dalam mengambil tindakan, wirausaha hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaan-nya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil resiko yang moderat, yang artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, ‘seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan menang dengan cara yang baik. Wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah. Keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis.Wirausaha menghindari situasi resiko yang rendah karena dianggap tidak ada tantangannya, dan menghindari situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil.
4.      Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk-produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan. Seorang wirausaha juga harus memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator.
5.      Keorisinilan
Keorisinilan atau keaslian maksudnya bahwa orang yang ingin menjadi wirausaha mempunyai ide-ide kreatif yang asli dan murni dari dirinya, bukan dari orang lain atau hasil dari plagiarism. Namun sayangnya, kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini tak mau berfikir dan mengemukakan pendapatnya kepada orang lain. Dan karena hal tersebut, kebanyakan masyarakat saat ini lebih menyukai menjiplak pendapat orang lain dan yang lebih parahnya lagi, mereka bisa mengatasnamakan jiplakannya tersebut sebagai hasil karyanya.
6.      Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausaha harus mempunyai pandangan tentang masa depannya dan sangat bertekad untuk meraih kesuksesan di masa depan. Seorang wirausaha haruslah bisa memprediksi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang sangat dibutuhkan oleh mangsa pasarnya di kemudian hari, tidak stuck hanya memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Seorang wirausaha hendaknya harus mampu menatap masa depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dan tekun dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan di masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu, ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
7.      Jujur dan Tekun
‘Kejujuran dan ketekunan merupakan kunci kesuksesan,’ begitulah pepatah mengatakan. Ternyata untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang. Jika seorang wirausaha tidak jujur dan tidak tekun, bisa dipastikan wirausaha tersebut tidak akan berhasil dalam usahanya.
8.      Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.      Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2.      Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan atau kegagalan.
3.      Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4.      Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5.      Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang diemban seorang wirausaha dirasa sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
9.      Memiliki Kreativitas Tinggi
Menurut Teodore Levite, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir tentang hal-hal baru dan berbeda. Oleh karena itu, menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir tentang sesuatu yang lama dengan cara-cara yang baru. Menurut Zimmerer dalam bukunya yang ditulis oleh Suryana (2003:24) dengan judul bukunya ‘Entrepreneurship and The New Venture Formation’, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang telah lama dan berfikir tentang sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
10.  Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah semudah yang dibayangkan. Namun, wirausaha juga tidak sesulit yang dibayangkan oleh kabanyakan orang, karena walau bagaimanapun setiap orang sedang dalam proses belajar berwirausaha. Setiap wirausaha harus selalu berkreasi dan berinovasi agar usahanya tetap berkembang meski menjamurnya saingan. Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam ‘intuisi’ yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. ‘Intuisi’ ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif yang dapat digunakan untuk berkreasi dan berinovasi.
11.  Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
12.  Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
13.  Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
14.  Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha. Tanpa itu semua, seorang wirausaha tidak akan mendapat keberhasilan, melainkan kegagalan.


Mindset Sebagai Kewirausahaan
Sebuah prokduk,baik barang atau jasa yang dihasilkan oleh pengudaha kecil tidak lepas dari kelima unsure-unsur tersebut diatas. “ MAN ”  atau manusia sebagai unsure utama dari suatu perusahaan, harulah mampu mengelola usaha yang dijalankannya. Kemampuan seseorang pengusaha disini meliputi : 
a. Pengalaman bisnis sederhana
Bagaimana setiap pengusaha telah mempunyai pengalaman suka duka batapa “enaknya” dan “ susahnya” berusaha dalam suasana Indonesia terus berubah.
b. Tidak birokrasi dan mandiri
Karena dari naturnya ( asla-usulnya  ) perusahaan kecil kebanyakan “ one man show” ( pemain tunggal ) atau bersama beberapa orang pembantu tetap atau musiman, maka segala prosedur keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan mungkin tepat. Biasanya tidak ada rapat atau konsultasi, baik dalam hal pembelian,penjualan, pertambahan modal, pengangkatan karyawan ataupun dalam hal pemberhentian karyawan.
c. Cepat Tanggap dan Fleksibel
Biasanya pengusaha kecil mempunyai “kuping besar” dan sangat cepat mendeteksi perubahaan atau perkembangana situasi disekelilingnya. Kehidupan pengusaha kecil yang relative dinamis dan teru-menerus berhubungan dangan penjual dan pembeli biasanya memudahkan mereka untuk cepat tanggap terhadap situasi dan serta merta mengambil langkah-langkah yang perlu.
d. Cukup Dinamis dan Ulet
Rata- rata pengusaha kecil cukuo dinamis menanggapi perkembangan suplay dan seleera pembeli. Memang, nampaknya mereka seakan-akanmeniru saja, tetapi berkat pengalaman daj ketajaman “penciuman dagang” mereka sangat cepat menyesuaikan diri dengan pekerbangan keadaan.
2.2.Pengusaha yang Andal
Apabila seseorang mau memasuki hutan rimba yang penuh dengan binatang buas, rimbun, gelap dan menakutkan, apakah itu keperluan berburu bnatang atau mengambil hasil hutan, maka sebelunya ia perlu mengadakan persiapan yang baik dan tepat. Persiapan ini merupakan “keharusan” kalau mau selamat dan berhasil. Persiapan itu mencangkup analisa tentang :
a. Seberapa luas hutan tersebut.
b. Binatang buas apa dan bintang berbahaya apa saja yang terdapat di dalamnya.
c. Apa saja jenis pohon dan tumbuhannya.
d. Apakah siang hari juga gelap dalam hutan.
e. Adakah jalan pintas atau terobosan.
f. Siapa yang pernah masuk hutan tersebut.
Dari hasil analisa sederhana ini anda dapat mengetahui situasi hutan  dan dapat memutuskan mau masuk atau tidak, kalau keputusannya mau masuk hutan, maka persiapan dan langkah-langkah apa yang perlu diambil dan disiapkan.
Untuk menjadi pengusaha andal harus memperhatikan situasi lingkungan dengan tepat dan tegas seperti hal-hal sebagai berikut :
a. Apakah ada peluang beruasa untuk bidang yang diangankan atau hendak dimulai.
b. Apakah tahu betul ( tidak sekedar meniru atau ikut-ikutan ) seluk beluk bidang usaha yang hendak digeluti.
c. Apakah tahu betul siapa pesaing dan calon pesaing dalam bidang usaha tersebut.
d. Apakah tahu betul seberapa besar pasar.
e. Apakah tahu betul siapa pensuplay atau pemasok barang.
f. Apakah tahhu betul dimana mendapatkan tenaga yang akan membantu usaha anda.
g. Apakah tahu betul dan dapat menentukan dimana lokasi usaha anda.
h. Apakah tahu betul tentang seluk beluk perarturan yang mengangkat usaha yang digeluti. 

Kesimpulan 

Dengan demikian “ wiraswasta/wirausaha” berarti orang-orang yang ang mempunyai sifat-sifat kewiraswataan/kewirausahaan : keberanian mengambil risiko, keutamanaan kreatifitas dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan da kemampuan sendiri.

Referensi :
http://puputseptiaherawati.blogspot.com/2013/04/karakteristik-wirausaha_28.html
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/10/29/konsep-umum-kewirausahaan--605840.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
http://www.pengertian.info/pengertian-kewirausahaan.html



0 comments:

Post a Comment